Kamis, 07 Januari 2010

[Cerita Seru] - Hiro Prabantoro dan Ferrari GTB 365















Hiro Prabantoro (39), pengusaha kerajinan mainan miniatur dan replika berbahan limbah kayu, dengan salah satu hasil kreasinya, yakni replika mesin Ferrari GTB 365 skala satu banding satu, pesanan seorang kolektor asal Australia, di Sleman, DI Yogyakarta, Kamis (10/12).

Selama sembilan tahun terakhir, Hiro menekuni usaha mainan miniatur dari kayu. Produk yang dibuat Hiro bukan dari bahan baku kayu-kayu mahal, melainkan dari limbah kayu sisa industri furnitur dan kusen.

”Bagi kebanyakan orang, kayu-kayu sisa itu dianggap sudah tidak berguna dan paling hanya berakhir di tempat sampah. Tapi, buat saya itu barang sangat berharga,” kata Hiro ketika ditemui di rumah sekaligus bengkel kerjanya di Jalan Tentara Pelajar, Ngaglik, Sleman, DI Yogyakarta, beberapa waktu lalu.

Berbagai limbah kayu, mulai dari limbah kayu jati, mahoni, hingga nangka yang diperolehnya dari pengusaha furnitur setempat disulapnya menjadi berbagai mainan miniatur. Sebut saja, miniatur replika kendaraan tempur, pesawat, senjata, motor, mobil, dan pajangan hewan.

Dengan limbah kayu seharga Rp 300.000 per mobil, Hiro bisa menghasilkan 200-300 mainan miniatur. Pemasaran produk Hiro pun telah merambah lima benua. Produksi mainan miniatur itu telah dipasarkan di 22 negara.

Harga yang dipatok oleh Hiro untuk mainan hasil karyanya mulai dari 10 dollar AS hingga 2.500 dollar AS per mainan. ”Omzetnya tidak banyak, hanya mencapai Rp 75 juta per bulan. Tapi lumayanlah, hitung-hitung menghasilkan uang dari penyaluran hobi,” kata Hiro, yang juga bekerja sebagai asisten dosen di Magister Sistem Teknik Universitas Gadjah Mada itu.

Baca selengkapnya di www.kompas.com